Perilaku Konsumen dalam Menentukan Keputusan
Pembelian Produk Sepatu adidas
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Industri usaha bisnis dalam era
globalisasi saat ini semakin pesat dan ditandai dengan tingkat persaingan antar perusahaan yang
semakin tinggi dan ketat. Walaupun
usaha industri sepatu ini mengalami masa surut beberapa
tahun belakangan,
Keadaan
tersebut menyebabkan perusahaan pada umumnya berusaha untuk mempertahankan
kelangsungan hidup, mengembangkan perusahaan, memperoleh laba optimal serta
dapat memperkuat posisi dalam menghadapi perusahaan pesaing dimana untuk
mencapai tujuan tersebut tidak terlepas dari usaha pemasaran yang harus
dipikirkan dan direncanakan sebelum produk. Menyadari hal itu, pemasaran
merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan untuk mencapai
tujuan. namun sekarang
industri ini telah menunjukkan perbaikan yang signifikan dan cukup menjanjikan
di masa yang akan datang.
Banyaknya
usaha Industri sepatu di Indonesia kini telah tumbuh dan berkembang khususnya sepatu.
Salah satu indikasinya dapat dilihat dari prediksi sejumlah pelaku usaha
tentang permintaan sepatu di dalam negeri akan mencapai 300 juta pasang setiap
tahunnya. Hal inilah yang menjadi motivasi para pelaku industri sepatu untuk
tetap eksis dan bertahan ketika industri sepatu mengalami penurunan (Handoko,
2006). Dan salah satu merk sepatu yang masih bertahan di industri sepatu dalam
negri adalah Adidas,serta Adidas merupakan salah satu penyumbang terbesar dalam
permintaan sepatu di Indonesia. PT. Nusantara Sportindo yang merupakan salah satu distributor
produk sepatu Adidas di Indonesia yang kantor pusatnya berlokasi di Margonda,
Depok.
B.
Identifikasi Masalah
1. Bagaimana
terciptanya kepuasan konsumen dalam memilih produk sepatu adidas.
2. Apa
saja kelebihan produk sepatu adidas dibanding produk sepatu lain.
C. Tujuan
1. bahwa
dengan menggunakan produk adidas ini masyarakat bangga karna brand ini terkenal
diluar negri dan buatannya pun sangat memuaskan masyarakatpun bangga
menggunakan produk adidas ini karna dapat meningkatkan gengsi dirinya.
2. kualitas bahan yang digunakan oleh produk
adidas adalah
1. Bahan
dasar sepatu kulit sapi.
2. Alas
kaki menggunakan adiprane yang berguna untuk kenyamanan dalam pijakan,
keseimbangan kaki dan mengurangi getaran.
3. Model
classicnya yang tidak habis dimakan
zaman.
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
A.
Pengertian Perilaku Konsumen
Pengertian perilaku konsumen menurut Shiffman dan Kanuk
(2000) adalah “Consumer behavior can be defined as the behavior that
customer display in searching for, purchasing, using, evaluating, and disposing
of products, services, and ideas they expect will satisfy they needs”. Pengertian
tersebut berarti perilaku yang diperhatikan konsumen dalam mencari, membeli,
menggunakan, mengevaluasi dan mengabaikan produk, jasa, atau ide yang
diharapkan dapat memuaskan konsumen untuk dapat memuaskan kebutuhannya
dengan mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan.
Selain itu perilku konsumen menurut Loudon dan Della
Bitta (1993) adalah: “Consumer behavior may be defined as the decision
process and physical activity individuals engage in when evaluating, acquiring,
using, or disposing of goods and services”. Dapat dijelaskan perilaku konsumen
adalah proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik individu-individu yang
semuanya ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan, menggunakan,
atau mengabaikan barang-barang dan jasa-jasa.
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.
B. Aplikasi
Pemahaman akan perilaku konsumen dapat
diaplikasikan dalam beberapa hal, yang pertama adalah untuk merancang sebuah strategi pemasaran yang
baik, misalnya menentukan kapan saat yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli.kedua,
perilaku konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan publik.
Misalnya dengan mengetahui bahwa konsumen akan banyak menggunakan
transportasi saat lebaran,
pembuat keputusan dapat merencanakan harga tiket transportasi di hari raya
tersebut. Aplikasi ketiga adalah dalam hal pemasaran sosial (social marketing), yaitu penyebaran ide di antara konsumen.
Dengan memahami sikap konsumen dalam menghadapi sesuatu, seseorang dapat
menyebarkan ide dengan lebih cepat dan efektif.
C. PENDEKATAN PERILAKU KONSUMEN
Pendekatan untuk mempelajari tingkah
laku konsumen ada dua :
- Pendekatan Marginal Utility,
beranggapan bahwa kepuasan konsumen dapat diukur dengan satu satuan,
misalnya uang.
- Pendekatan Indifference Curve
Pendekatan ini beranggapan bahwa
kepuasan konsumen tidak dapat diukur dengan satu satuan. Tingakat kepuasan
konsumen hanya dapat dinyatakan lebih tinggi atau lebih rendah. Anggapan dalam
pendekatan Indifference Curve sebagai berikut :
- Konsumen mempunyai pola
preferensi akan barang – barang tertentu.
- Konsumen mempunyai sejumlah
uang tertentu.
- Konsumen berusaha memaksimumkan
kepuasan.
D. Proses pengambilan keputusan pembelian
Sebelum dan sesudah melakukan
pembelian, seorang konsumen akan melakukan sejumlah proses yang mendasari
pengambilan keputusan, yakni:
- pengenalan masalah (problem recognition).
Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang
muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli.
- pencarian informasi (information source). Setelah
memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi
untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui
pencarian informasi. Proses
pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori (internal) dan berdasarkan pengalaman
orang lain (eksternal).
- mengevaluasi alternatif (alternative evaluation).
Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan
mengevaluasi alternatif
yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.
- keputusan pembelian (purchase decision). Setelah
konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian.Terkadang waktu
yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan
pembelian yang aktul tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.
5. evaluasi pasca pembelian (post-purchase evaluation)
merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada
tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk
tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi
apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam hal ini, terjadi kepuasan
dan ketidakpuasan
konsumen. Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan
harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan
akan merk
produk tersebut di masa depan. Sebaliknya, konsumen akan merasa
tidak puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan
menurunkan permintaan konsumen di masa depan.
E. FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN
Menurut Philip
Kotler dan Gary Armstrong (1996) keputusan pembelian dari pembeli sangat
dipengaruhi oleh faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologi dari pembeli.
- Faktor Budaya
Faktor budaya
memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada perilaku konsumen.
Perusahaan
harus mengetahui peranan yang dimainkan oleh budaya, subbudaya dan kelas sosial
pembeli. Budaya adalah penyebab paling mendasar dari keinginan dan perilaku
seseorang. Budaya merupakan kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan
perilaku yang dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari keluarga dan
lembaga penting lainnya.
Setiap
kebudayaan terdiri dari sub-budaya – sub-budaya yang lebih kecil yang
memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk para
anggotanya. Sub-budaya dapat dibedakan menjadi empat jenis: kelompok nasionalisme,
kelompok keagamaan, kelompok ras, area geografis. Banyak subbudaya membentuk
segmen pasar penting dan pemasar sering kali merancang produk dan program
pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.
Kelas-kelas
sosial adalah masyarakat yang relatif permanen dan bertahan lama dalam suatu
masyarakat, yang tersusun secara hierarki dan keanggotaannya mempunyai nilai,
minat dan perilaku yang serupa. Kelas sosial bukan ditentukan oleh satu faktor
tunggal, seperti pendapatan, tetapi diukur dari kombinasi pendapatan,
pekerjaan, pendidikan, kekayaan dan variable lain.
- Faktor Sosial
Perilaku
konsumen juga dipengaruhi oleh faktor sosial, seperti kelompok kecil, keluarga
serta peranan dan status sosial konsumen. Perilaku seseorang dipengaruhi oleh
banyak kelompok kecil. Kelompok yang mempunyai pengaruh langsung. Definisi
kelompok adalah dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk mencapai sasaran
individu atau bersama.
Keluarga dapat
pempengaruhi perilaku pembelian. Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen
yang paling penting dalam masyarakat. Keputusan pembelian keluarga, tergantung
pada produk, iklan dan situasi.
Seseorang
umumnya berpartisipasi dalam kelompok selama hidupnya-keluarga, klub,
organisasi. Posisi seseorang dalam setiap kelompok dapat diidentifikasikan
dalam peran dan status. Setiap peran membawa status yang mencerminkan
penghargaan yang diberikan oleh masyarakat.
- Faktor Pribadi
Keputusan
pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahapan
daur hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan
konsep diri pembeli.
Konsumsi
seseorang juga dibentuk oleh tahapan siklus hidup keluarga. Beberapa penelitian
terakhir telah mengidentifikasi tahapan-tahapan dalam siklus hidup psikologis.
Orang-orang dewasa biasanya mengalami perubahan atau transformasi tertentu pada
saat mereka menjalani hidupnya. Pekerjaan mempengaruhi barang dan jasa yang
dibelinya. Para pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok-kelompok pekerja
yang memiliki minat di atas rata-rata terhadap produk dan jasa tertentu.
Situasi ekonomi
seseorang akan mempengaruhi pemilihan produk. Situasi ekonomi seseorang terdiri
dari pendapatan yang dapat dibelanjakan (tingkatnya, stabilitasnya, dan
polanya), tabungan dan hartanya (termasuk presentase yang mudah dijadikan uang).
Gaya hidup
seseorang adalah pola hidup di dunia yang diekspresikan oleh kegiatan, minat
dan pendapat seseorang. Gaya hidup menggambarkan “seseorang secara keseluruhan”
yang berinteraksi dengan lingkungan. Gaya hidup juga mencerminkan sesuatu
dibalik kelas sosial seseorang.
Kepribadian
adalah karakteristik psikologis yang berada dari setiap orang yang memandang
responnya terhadap lingkungan yang relatif konsisten. Kepribadian dapat
merupakan suatu variabel yang sangat berguna dalam menganalisa perilaku
konsumen. Bila jenis- jenis kepribadian dapat diklasifikasikan dan memiliki
korelasi yang kuat antara jenis-jenis kepribadian tersebut dengan berbagai
pilihan produk atau merek.
- Faktor Psikologis
Pemilihan
barang yang dibeli seseorang lebih lanjut dipengaruhi oleh empat faktor
psikologis, yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan serta kepercayaan.
Motivasi
merupakan kebutuhan yang cukup menekan untuk mengarahkan seseorang mencari cara
untuk memuaskan kebutuhan tersebut. Beberapa kebutuhan bersifat biogenik,
kebutuhan ini timbul dari suatu keadaan fisiologis tertentu, seperti rasa
lapar, rasa haus, rasa tidak nyaman. Sedangkan kebutuhan-kebutuhan lain
bersifat psikogenik yaitu kebutuhan yang timbul dari keadaan fisologis
tertentu, seperti kebutuhan untuk diakui, kebutuhan harga diri atau kebutuhan
diterima.
Persepsi
didefinisikan sebagai proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan,
mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti
dari dunia ini. Orang dapat memiliki persepsi yang berbeda-beda dari objek yang
sama karena adanya tiga proses persepsi:
• Perhatian
yang selektif
• Gangguan yang
selektif
• Mengingat
kembali yang selektif
Pembelajaran
menjelaskan perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman.
Sedang kepercayaan merupakan suatu pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang
terhadap sesuatu.
- Faktor Marketing Strategy
Merupakan
variabel dimana pemasar mengendalikan usahanya dalam memberitahu dan
mempengaruhi konsumen. Variabel-variabelnya adalah
(1) Barang,
(2) Harga,
(3) Periklanan
dan
(4) Distribusi
yang mendorong konsumen dalam proses pengambilan keputusan.
F. KEPUTUSAN PEMBELIAN
Keputusan
seorang pembeli juga dipengaruhi oleh ciri-ciri kepribadiannya, termasuk usia,
pekerjaan, keadaan ekonomi. Perilaku konsumen akan menentukan proses
pengambilan keputusan dalam melakukan pembelian.
Menurut Kotler
(1997) ada beberapa tahap dalam mengambil suatu keputusan untuk melakukan
pembelian, anatara lain:
1. Pengenalan
Masalah
Mmerupakan
faktor terpenting dalam melakukan proses pembelian, dimana pembeli akan
mengenali suatu masalah atau kebutuhan.
2. Pencarian
informasi.
Seorang selalu
mempunyai minat atau dorongan untuk mencari informasi. Apabila dorongan
tersebut kuat dan obyek yang dapat memuaskan kebutuhan itu tersedia maka
konsumen akan bersedia untuk membelinya.
3. Evaluasi
Alternatif
Konsumen akan
mempunyai pilihan yang tepat dan membuat pilihan alternatif secara teliti
terhadap produk yang akan dibelinya.
4. Keputusan
Pembeli
Setelah
konsumen mempunyai evaluasi alternatif maka konsumen akan membuat keputusan
untuk membeli. Penilaian keputusan menyebabkan konsumen membentuk pilihan merek
di antara beberapa merek yang tersedia
Contoh kasus:
Dalam
hal ini, sepatu adidas menjadi icon
yang sangat berpengaruh bagi masyarakat karena sifat dan karakter masyarakat
Indonesia senang mengikuti perkembangan gaya / style hidup yang biasa disebut trendy yaitu biasa membeli produk yang termahal, termewah, terbaru
dan terpopuler.
masyarakat
Indonesia beranggapan bahwa dengan menggunakan produk buatan luar negeri maka
dapat meningkatkan gengsi dirinya. (Sujarwo, 2005).
Hasil penelitian yang dilakukan PT. Nusantara Sportindo menunjukan bahwa karakteristik responden dalam penelitian ini sebagian besar (85%) berjenis kelamin laki-laki dan berusia 20-24
Hasil penelitian yang dilakukan PT. Nusantara Sportindo menunjukan bahwa karakteristik responden dalam penelitian ini sebagian besar (85%) berjenis kelamin laki-laki dan berusia 20-24
tahun (40%), serta dengan status belum menikah (85%).
Sebagian besar (47%) adalah pelajar dan pendidikan terakhir di dominasi oleh
lulusan SMA (34%) dengan pendapatan sebagian besar (28%) Rp. 2.500.000 per
bulan. Pada tahap pengenalan kebutuhan, alasan utama konsumen menggunakan produk
Adidas adalah mutu yang sesuai (67%). Pencarian informasi, sumber
informasinya adalah dari iklan televisi. Evaluasi alternatif, yang menjadi
pertimbangan konsumen dalam membeli produk adalah kenyamanan yang
dipakai. Proses pembelian, tempat
konsumen membeli produk Adidas adalah toko Adidas
yang dipengaruhi diri sendiri, dengan produk yang sering dibeli adalah sepatu. Pada pasca pembelian, konsumen merasa puas dengan
produk Adidas, sehingga produk Adidas tetap menjadi
pilihan konsumen karena daya tahan produknya (26%) disbanding produk-produk
lainnya. Faktor-faktor yang terbentuk dinamakan faktor pengaruh lingkungan dan
gaya hidup (budaya, keluarga, teman, kelas sosial dan gaya hidup), faktor
perbedaan individu (pendapatan, motivasi dan pengetahuan), faktor karakteristik
konsumen dan lingkungan kerja (lingkungan kerja, usia dan jenis kelamin),
faktor situasi dan manfaat (situasi dan manfaat). Dari model sikap Fishbein,
didapatkan sikap konsumen terhadap produk Adidas berada dalam kategori
baik.
BAB 3
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan
bahwa produk adidas sangat disukai oleh masyarakat indonesia karena produk
sepatu ini buatan dari luar negri maka dapat meningkatkan gengsi dirinya. Dan
juga masyarakat Indonesia beranggapan bahwa dengan membeli produk yang mahal,
mewah, popular dan terbaru sebagai perkembangan gaya hidup. Produk sepatu adidas menunjukan bahwa menjadi
pertimbangan konsumen dalam membeli produk adalah kenyamanan yang dipakai.
Adidas menjadi icon pilhan konsumen
karena daya tahan produknya yang baik dan konsumen merasa puas menggunakannya.
DAFTAR PUSTAKA